Mataram NTB - Kapolresta Mataram Kombespol Heri Wahyudi SIK memberikan keterangan kepada insan media terkait informasi yang beredar di medsos tentang sekelompok masyarakat yang mengambil paksa jenazah keluarga di RSUD kota Mataram, Jum'at 30/07/2021 sekitar pukul 00:00 dini hari tadi.
Menurut keterangan Kapolresta Mataram, pada Sabtu 31/07/2021 bahwa informasi yang beredar di medsos tersebut tidak benar apa adanya seperti di medsos. Yang terjadi saat itu pengantaran Mayat jenazah yang dilakukan oleh polresta mataram bersama seluruh keluarga yang menjemput serta beberapa petugas RS dengan dilengkapi APD lengkap dari pihak RSUD kota Mataram yang diberikan pula kepada keluarga jenazah.
"Kami selaku pihak keamanan hanya melakukan pengawalan terhadap jenazah yang akan dipulangkan ke rumah duka, agar tidak terjadi gerombolan mengingat kondisi masih dalam masa PPKM level 4 di kota mataram, " jelas Heri"
Dalam ceritanya, kapolresta mengatakan oleh karena jenazah yang dijemput adalah seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berasal dari salah satu wilayah di kota Mataram, maka sangat banyak warganya yang ingin menjenguk dan menjemput jenazah sehingga tentu dibutuhkan pengawalan dan pengamanan agar dapat meminimalisir aksi-aksi spontanitas yang kemungkinan akan terjadi baik dari masyarakat umum maupun dari keluarga atau warga tempat dimana Almarhum tinggal."Ungkap Heri".
Menurut Heri, kehadiran keluarga dan masyarakat sekitar di Rumah Sakit untuk menjemput Jenazah tersebut adalah lumrah jika jumlah orang sangat banyak dan adanya gerak gerik spontanitas.
"Warga berbondong-bondong melihat dan menjemput jenazah itu hal biasa dan tidak sesuatu yang aneh, hal itu lumrah terjadi, oleh karena itu kami selaku pihak keamanan hanya hadir untuk mengawal dalam mengantar kepulangan Jenazah Almarhum, " kata Heri.
Sebelum Kombespol ini mengakhiri cerita singkatnya, beliau memberikan penekanan dalam keterangan nya, bahwa informasi yang beredar di medsos tentang rombongan warga mendatangi RS menjemput paksa Jenazah Almarhum salah seorang tokoh agama itu "Tidak Benar adanya", tetapi penjemputan tersebut adalah pengawalan jenazah yang juga di lakukan oleh polresta Mataram." Tutup Heri".(Adbravo)
---